Arti Cinta di Sempu


Oleh: Emen Rizal   Angin Segoro Anak yang berhembus kencang memaksaku keluar dari tenda DOM. Aku Berdiri sambil mengamati air laut Segoro Anak yang beriak kecil melambai-lambai seolah mengundangku untuk turun kesana. Namun Hawa dingin yang berhembus menahanku untuk masuk ke Segoro Anak. Daripada beku pikirku. Aku memilih memperhatikan batu gua yang rajin mengalirkan air … Lanjutkan membaca Arti Cinta di Sempu

Cewek Berambut Jagung


Cewek Berambut Jagung Sinar matahari pagi menyeruak menembus sela-sela pepohonan. Burung-burung kecil beterbangan memanaskan tubuhnya yang semalaman dibekap erat sang embun. Mereka terbang sambil berteriak nyaring mengintari danau besar yang ada di bawahnya. Sebuah danau besar berwarna hijau yang berkelap-kelip keputihan karena pantulan sinar sang surya. Aku mengamati burung-burung yang tampak kecil itu mencari mangsa. … Lanjutkan membaca Cewek Berambut Jagung

Cinta yang harus menunggu


By Emen Rizal           Hari masih belum bisa mengatupkan mulutnya karena keajaiban  yang ada di depannya. Seorang cewek berwajah melayu juga tidak kalah bingung menghadapi cowok yang dari tadi tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya. “Mas, niat daftar nggak sih? Kalau nggak, lebih baik pergi saja. Kasihan yang lain. Antri tuh.” ujar cewek tersebut tak sabar. … Lanjutkan membaca Cinta yang harus menunggu

Profesi Sampingan


    Sepasang mata indah kelihatan resah memandangi ujung lorong ruang kuliah. Sepasang mata indah, yang ternyata milik gadis manis bernama Rani, mengalihkan pandangannya ke pergelangan tangannya yang putih dan berbulu halus. Rani ingin memastikan bahwa jam tangan Baby-G nya masih normal dan menunjukkan waktu dengan tepat. Keresahan hatinya berganti kepanikan ketika dari ujung lorong … Lanjutkan membaca Profesi Sampingan

Lelaki Yang Dikirim Tuhan


  Lelaki Yang Dikirim Tuhan   Haris membereskan berkas-berkas yang masih tersisa di meja.  Ia mengedarkan pandangannya menyapu ruangan, memastikan semua beres, Haris pun meninggalkan ruang kerjanya. “Mau pulang, Ris?” tanya David, rekan sekantornya. Haris mengangguk. Haris meneruskan langkahnya menuju lift yang terletak di sudut ruangan kantor. Haris merasa jenuh dengan semua ini. Pagi-pagi buta … Lanjutkan membaca Lelaki Yang Dikirim Tuhan

Posesif itu….???


  Posesif itu....???   “Kamu kemana aja hari ini?” tanya Mas Dodo. Aduh, mulai lagi deh penyakitnya. Penyakit absensi. “Nggak kamana-mana. Aku hanya ke kantin kantor.” “Kamu nggak keluar sama Yudha kan?” “Nggak. Yudha kan sudah pindah kantor. Lagipula sudah berulang kali kukatakan dia hanya temanku saja, nggak lebih. “ “Teman kok segitu dekatnya. Aku … Lanjutkan membaca Posesif itu….???

Rui… Pos Sebelas : Danau Taman Cinta


Pos Sebelas Danau Taman Cinta   Suara kicau burung bersahut-sahutan menyambut datangnya hari baru. Mereka dengan riang bercanda dan beterbangan kesana kemari untuk menghibur isi hutan yang diam membisu. Mereka laksana penyanyi yang menyanyikan lagu kehidupan bagi alam sekitarnya. Suatu keindahan yang mempunyai ritme indah. Di tengah tengah nyanyian burung-burung, berdesir angin gunung, membawa kabut-kabut … Lanjutkan membaca Rui… Pos Sebelas : Danau Taman Cinta

Rui….Pos Sepuluh :Turunan Hipertensi


Pos Sepuluh Turunan Hipertensi   Aku membantu Runi memasak nasi instans. Kami hanya berdua di Rawa Embik. Jeff dan Listy belum turun. Mereka katanya mau mendaki puncak Argopuro, di sisi kanan Rennganis. Argopura mempunyai dua puncak. Puncak Rengganis, dan puncak Argopuro sendiri. Puncak Rengganis konon adalah lokasi dimana Ratu Rengganis muksa, hilang tanpa siapapun tahu. … Lanjutkan membaca Rui….Pos Sepuluh :Turunan Hipertensi

Rui…Pos Sembilan : Puncak itu (selalu) indah


Pos Sembilan Puncak itu (selalu) indah     Aku masuk tenda. Kulihat Runi tergolek tak berdaya. Dia menderita demam. Aku sedih melihatnya. Tapi aku harus mengakhir konflik malam ini juga. Sementara ini Runi aman karena Listy berada di sampingnya, menjaganya kalau-kalau Runi butuh apa-apa. Yang jelas, obat penurun panas dan obat-obat yang lainnya sudah diberikan … Lanjutkan membaca Rui…Pos Sembilan : Puncak itu (selalu) indah